Biografi Sunan Giri

Image result for sunan giri

Yang dimana isinya yaitu sebagai berikut : ” Barang siapa yang mampu atau berhasil mengobati Sang Dewi, maka akan dijodohkan oleh Sang Dewi jika ia laki-laki. Tetapi jika ia perempuan maka ia akan diangkat menjadi saudara perempuan Sang Dewi.” Sayangnya pada saat itu tidak ada yang mampu menyanggupi hal itu, atau yang memenangkan sayembara yang dibuat oleh Raja.

Di tengah keputusasaannya Raja pun mengutus Bajul Sengara untuk mencari seorang pertapa sakti pada zaman itu. Di dalam pencariannya Sang Patih pun bertemu dengan seorang pertapa sakti yang bernama Resi Kandayana. Resi tersebut memberi informasi tentang keberadaan Syekh Maulana Ishaq.

Tetapi Syekh mau melakukan pengobatan untuk Sang Dewi, dengan catatan Raja dan keluarga harus masuk islam, jika ia berhasil menyembuhkan Sang Dewi. Ternyata ia berhasil menyembuhkan Sang Dewi, dan tidak lama kemudian mereka pun dinikahkah. Raja dan keluarga Dewi Sekardadu pun masuk islam sesuai perjanjian, tetapi sayangnya Sang Raja tidak masuk islam dengan sepenuh hati.

Ia juga iri dengan keberhasilan Syekh Maulana dalam mengajak sebagian besar rakyatnya untuk masuk agama islam. Singkat cerita, ia pun berusaha menghalangi syiar islam yang dilakukan oleh Syekh Maulana. Bahkan ia juga mengutus orang kepercayaannya untuk membunuh Syekh Maulana. Sampai akhirnya Syekh kembali ke Pasai karena merasa jiwanya terganggu di sana.

  • Kelahiran Sunan Giri

Sunan Giri

Sebelum Syekh Maulana Ishaq pergi ia pun berpesan kepada Dewi Sekardadu, yang saat itu sedang hamil 7 bulan. Ia berpesan bahwa jika anaknya lahir nanti mohon diberi nama Raden Paku. Tetapi sayangnya karena kebencian Sang Raja pada Syekh, ketika cucunya yang adalah Sunan Giri itu lahir ia pun membuangnya ke lautan.

Dilansir dari sebuah buku mengenai Kisah Teladan Wali Songo, kelanjutan cerita dari Sunan Giri ini yaitu ditemukannya ia di lautan oleh seorang awak kapal dagang. Yang berasal dari Kota Gresik yang pada saat itu sedang menuju ke Pulau Bali. Bayi yang ia temukan itu diberikan kepada Nyai Ageng Pinatih, yang merupakan pemilik dari kapal tersebut.

Tak lama kemudian bayi yang ditemukan di laut tersebut, diangkat anak oleh Nyai Ageng Pinatih. Yang juga merupakan saudagar kaya yang berasal dari Kota Gresik. Oleh Nyai Ageng Pinatih Sunan Giri diberi nama Joko Samudro. Lalu Joko Samudro yang tak lain adalah Sunan Giri, diasuh dan juga dibesarkan oleh Nyai Ageng Pinatih.

Pada saat ia berumur 7 tahun Nyai Ageng Pinatih menitipkannya di sebuah padepokan Sunan Ampel. Untuk belajar agama islam, yang letaknya di wilayah Kota Surabaya. Sunan Ampel pun memberinya gelar yang disebut dengan Maulana Ainul Yaqin. Karena Sunan Giri dianggap sebagai murid yang cerdas oleh Sunan Ampel.

Pada akhirnya ia belajar agama islam di padepokan Sunan Ampel selama bertahun-tahun. Ia dan Raden Maulana Makhsum Ibrahim yang merupakan anak dari Sunan Ampel, diutus oleh Sunan Ampel untuk belajar islam lebih dalam di Makka. Tetapi sebelumnya ia harus menemui Syekh Maulana Ishaq di Pasai, yang merupakan ayah dari Sunan Giri.

Sunan Ampel memang ingin mempertemukan ayah dan anak yang telah terpisah selama bertahun-tahun lamanya. Selama sekitar 7 tahun belajar agama islam di Pasai dengan ayahnya, mereka pun kembali lagi ke Pulau Jawa. Saat itulah Maulana Ishaq memberi Sunan Giri segenggam tanah, dan ia diminta untuk membangun pesantren di tanah yang jenis dan baunya sama dengan tanah yang ia beri.

  • Nama Dan Gelar Yang Dimiliki Oleh Sunan Giri

Sunan Giri

Sunan Giri telah menuliskan perjalanan dakwahnya selama bertahun-tahun, menjadi sebuah legenda dakwah agama islam yang tidak pernah mati. Bahkan hingga kini Sunan Giri masih bersemayam di hati dan sanubari para umat islam. Banyak dari mereka yang mendatangi, mengajari, mendoakan, menirakati dan memberi teladan tanpa henti pada Sunan Giri.

Berikut ini ada beberapa nama dan gelar yang dimiliki oleh Sunan Giri, yang dikenal oleh banyak masyarakat luas. Antara lain sebagai berikut :

1. Raden Paku

2. Prabu Satmata

3. Sultan Abdul Faqih

4. Raden Ainul Yaqin

5. Joko Samudro

6. Sultan Giri Kedath

  • Kisah Dan Perjuangan Sunan Giri Dalam Menyebarkan Agama Islam

Sunan Giri

Setelah kembali ke Pulau Jawa Sunan Giri atau Raden Paku pun pulang ke Kota Gresik, dan di sanalah ia membangun sebuah pesantren sesuai dengan yang diamanahkan oleh ayahnya. Ia pun berjalan cukup jauh untuk menemukan tanah yang dimaksud oleh ayahnya. Setelah menemukan tanah yang serupa dengan segenggam tanah yang diberikan ayahnya, ia pun mendirikan sebuah pesantren di sana.

Nama daerah tempat ia membangun pesantren tersebut adalah Desa Sidomukti, yang terletak di daerah dataran tinggi. Itulah mengapa ia diberi nama Sunan Giri, karena Giri artinya adalah gunung atau dataran tinggi. Lambat laun pesantren yang ia bangun pun dikenal oleh seluruh Nusantara, hanya dalam waktu 3 bulan saja.

Dengan terkenalnya pesantren Sunan Giri tersebut, banyak sekali anak-anak yang menimba ilmu agama islam di pesantrennya. Sehingga hal itu semakin memudahkannya untuk berdakwah di Pulau Jawa. Sunan Giri memiliki pengaruh yang cukup besar bagi kerajaan-kerajaan islam baik di Pulau Jawa, maupun di luar Pulau Jawa.

Selain itu Sunan Giri juga telah mendirikan sebuah kerajaan yang dinamakan Giri Kedaton. Kerajaan tersebut hanya bertahan selama 200 tahun saja. Setelah ia meninggal, ia pun digantikan oleh beberapa orang keturunannya. Diantaranya yaitu :

1. Sunan Dalem

2. Sunan Sedomargi

3. Sunan Giri Prapen

4. Sunan Kawis Guwa

5. Panembahan Ageng Giri

6. Panembahan Mas Witana Sideng Rana

7. Pangeran Sinonegoro (bukan keturunan Sunan Giri)

8. Pangeran Singosari

Saat itu Pangeran Singosari berjuang keras dalam mempertahankan Sunan Giri Kedaton, dari serangan Sunan Amangkurat II yang pada saat itu ingin merebut kerajaan. Perjuangan tersebut dibantu oleh VOC dan Kapten Jonker. Pada akhirnya perjuangan yang dilakukan oleh Sunan Giri ini mendapat hasil yang tidak terlalu buruk.

Tetapi setelah Pangeran Singosari wafat di tahun 1679 Masehi, akhirnya Kerajaan Giri Kedaton pun ikut hancur dan musnah. Tetapi walaupun begitu Sunan Giri tetap dikenang sebagai seorang Ulama Besar Wali Songo sepanjang masa. Bahkan hingga hari ini.

Sumber: Biografi tokoh penyebar islam (buku paket sejarah kelas x, buku WALISONGO)